Jumat, 07 Februari 2014

Selamat Jalan Bapak Menuh

Ditengah kemeriahan peringatan Hari Ulang Tahun ke-35 SMP Negeri 9 Denpasar tanggal 2 April 2012, sebuah berita duka datang dari salah satu mantan guru olah raga SMP Negeri 9 Denpasar
Bapak Ida Bagus Putu Menuh 

Bapak Ida Bagus Putu Menuh
Bagi alumni SMP Negeri 9 Denpasar siapa yang tidak mengenah Bapak Ida Bagus Putu Menuh yang terkenal dengan panggilan Bapak Menuh.

Dimasa beliau masih mengabdikan diri di SMP Negeri 9 Denpasar, belau adalah seorang guru olah raga yang memiliki talenta. Ketegasan dan kekerasan belau dalam mendidik siswa bimbingannya, sangat merasakan manfaat didikan beliau saat ini.

Streng, Galak, Kejam kesan itulah yang selalu menempel pada diri beliau disetiap pembicaraan antar siswa disaat itu. Ketegasan dengan penuh disiplin itulah yang membuat begitu banyak siswa yang suka membandel selalu berhadapan dengan beliau ini. Lari mengelilingi sekolah, membersihkan kebun, wc, dijemur dilapangan, push up adalah contoh-contoh hukuman yang selalu diterima oleh siswa dari beliau.

Setiap hari 1 jam sebelum waktu pelajaran dimulai dalam radius 1 km dari sekolah beliau selalu keliling mengawasi setiap siswa yang akan berangkat sekolah. Beliau selalu memperhatikan titik strategis siswa memarkir kendaraan. Aturan sekolah yang melarang siswa mengendarai kendaraan sepeda motor saat itu adalah pegangan beliau untuk meronda. Kalau ada yang kedapatan membawa sepeda motor, jangan harap akan lolos dari hukuman dari beliau.

Alhasil, ketertiban dan ketaatan siswa pada peraturan sekolah dan prestasi yang diraih mendapat ancungan 2 jempol tangan saat itu. SMP Negeri 9 Denpasar menjadi salah satu sekolah yang cukup disegani disetiap lapangan pertandingan.

Kini setelah sekian lama bertarung dengan penyakit stroke yang beliau derita, pada tanggal 1 April 2012, akhirnya beliau menutup usia.

Selamat Jalan Guruku, Selamat Jalan Mentorku, Selamat Jalan Bapak Ida Bagus Putu Menuh.

Pelajaran serta Kenanganmu tidak akan pernah kami lupakan. Semua itu akan tetap terpatri abadi di hati kami.

Berjalanlah dengan damai, melangkahlah dengan percaya diri, Doa kami semua menyertai perjalanan abadimu.

Astungkara.

posted by: tantri sri kumala
absen 44

Tidak ada komentar:

Posting Komentar